The 1st International Research Network (IRN) International Conference on Plant Phenolics for Prevention and Treatment of Cancer and Neurodegenerative and Inflammatory Diseases merupakan seminar internasional yang pertama kali diselenggarakan untuk memaparkan temuan hasil penelitian padi sebagai wujud kerjasama riset padi antara SUT – Thailand, PS Smonagenes UB – Indonesia, dan Korea selatan. Kegiatan pertemuan ilmiah ini diselenggarakan pada Kamis-Jumat, 21-22 Juli 2022 secara virtual melalui media zoom dan diketuai oleh Prof. James R. Ketudat – Cairns, PhD (Suranaree University of Technology – Thailand). Pembicara inti (keynote speaker) pada pertemuan ilmiah internasional ini yaitu Prof. Fatchiyah, M.Kes., PhD (Universitas Brawijaya – Indonesia), Prof. Veerapol Kukongviriyapan (Khon Kaen University – Thailand), Assistant Prof. Gyan Prakash Modi (IIT BHU – India), Wasaporn Chanput (Kasetsart University – Thailand), dan Dr Leksmi R. Nath (Amrita Vishwa Vidyapeetam – India).

Materi pertama dipresentasikan oleh Prof. Fatchiyah, M.Kes., PhD dari Pusat Studi Smonagenes – Universitas Brawijaya dengan judul pigmented – rice extract compounds act as mutraceutical dietary signals to prevent human metabolic and degenerative diseases. Dalam materinya, Prof Fatchiyah menyampaikan beras berpigmen seperti beras hitam, beras ungu dan beras merah memiliki senyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit metabolik dan penyakit degeneratif.

“Kami telah melakukan penelitian secara in vivo, in vitro, dan in silico dan sejauh ini menemukan bahwa antosianin beras hitam memiliki fungsi biologis sebagai antiobesitas, antiadipogenesis, antiinflamasi, antioksidan, dan antihiperkolesterolemia, antosianin dan pinocembrin beras merah sebagai antidiabetes, antiinflamasi dan antioksidan. Beras ungu juga mengandung senyawa biaktif asam ferulat berfungsi sebagai antimikroba dan antiaging”, ungkap Prof Fatchiyah.

Beras merah juga ditemukan senyawa bioaktif cyanidin yang dapat menghambat aktivitas alpha glucosidase dan AGE-RAGE untuk tindakan preventif dan kuratif dalam penanganan diabetes. Prof. Fatchiyah juga menyampaikan bahwa ekstrak kulit beras juga mengandung senyawa fenolik aktif pinocembrin yang berperan sebagai antiinflamasi.

Asst. Prof. Gyan Prakash Modi, keynote speaker dari IIT-BHU, India  menyampaikan materi tentang senyawa alam untuk penyakit Alzheimer. Profesor dari India tersebut menyatakan bahwa “Penyakit Alzheimer menjadi penyebab utama demensia dan kematian. Namun sejauh ini obat-obatan yang telah digunakan tidak mengarah pada faktor utama penyebab alzheimer, hanya efektif untuk 1-2 tahun serta sangat mahal sehingga diperlukan penemuan obat yang berasal dari bahan alam”.

Keynote speaker ketiga, Asst. Prof. Wasaporn Chanput (Kasetsart University, Thailand), mempresentasikan kulit beras atau dikenal dengan dedak mengandung minyak esensial yang bermanfaat sebagai bahan nutrasetika dan terdapat adanya aktivitas antiinflamasi. Bahan tersebut antara lain fitosterol, gama oryzanol dan vitamin E.

Hari kedua seminar Internasional 1st IRN International conference diisi oleh presentasi Prof. Veerapol Kukongviriyapan (Khon Kaen University, Thailand) dan Asst. Prof. Lekshmi R. Nath (Amrita Inst. of Medical Sci, India). Prof. Veerapol Kukongviriyapan (Khon Kaen University, Thailand) memaparkan tentang manfaat senyawa bioaktif kulit beras putih KDML mampu berperan untuk terapi cholangiocarcinoma (kanker saluran empedu). Asst. Prof. Lekshmi R. Nath (Amrita Inst. of Medical Sci, India) memaparkan tentang pemanfaatan phytomedicine untuk kanker. Prof. Lekshmi telah melakukan riset menggunakan bahan aktif uttrosida, yaitu senyawa dari golongan saponin yang diperoleh dari tanaman leunca yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker liver, namun tetap aman terhadap fungsi liver.

Seminar internasional ini juga diwarnai dengan presentasi invited speaker yang berasal dari Burapha University (Thailand), Suan Sunanta Ratchapat University (Thailand), Berkeley National Laboratories (California), dan SUT, serta 5 oral presenter dari mahasiswa SUT. Kegiatan IRN ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang up to date dan menghasilkan kerjasama riset lainnya (drts/edw).

Close Menu