Malang, 24 November 2020, Prof.Fatchiyah (FMIPA UB) diundang oleh Program Pascasarjana Universitas Andalas menjadi narasumber dalam Kuliah tamu di universitas tersebut. Kuliah tamu dimoderatori oleh Prof. Dr. Jamsari, jurusan Bioteknologi fakultas Pertanian, Universitas Andalas (UNAND). Adapun tema kuliah tamu yang dipresentasikan tentang Kajian Nutrigenomik, proteomik, dan Biokimia beras hitamlokal Jawa secara in vivo, in vitro dan in silico. Kuliah tamu tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dari pascasarjana UNAND, tetapi juga diikuti oleh berbagai kalangan baik mahasiswa maupun dosen dari pelosok negeri seperti UB, UGM, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UNAIR, Universitas Muhammadiyah Jember, USU, Akademi Farmasi Surabaya, dan lainnnya. Kuliah tamu diawali dengan pembukaan oleh Direktur Pascasarjana UNAND, yang dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.

Prof Fatchiyah memaparkan bahwa berbagai penyakit metabolik dalam tubuh dapat dikontrol dengan konsumsi makanan yang bernutrisi seimbang dan bervariasi. Konsumsi makanan secara monoton tanpa adanya variasi dapat menyebabkan alergi, sehingga variasi makanan sangat diperlukan guna mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Dalam kajian nutrigenomik, nutrisi dapat mengontrol gen-gen metabolisme, kedepannya kajian nutrigenomik digunakan untuk terapi penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas dengan harapan dapat mengurangi konsumsi obat-obatan. Dalam temuannya, Prof Fatchiyah mengungkapkan bahwa susu kambing ethawa memiliki bioaktif peptida yang disebut sebagai alpha casein CSN1S2, yang mana dapat digunakan untuk mencegah dan terapi penyakit metabolik. Selain itu,  dalam penelitiannya telah dibuktikan bahwa setiap nutrisi baik bagi tubuh, namun dapat bersifat toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Kajian nutrigenomik pada susu kambing PE telah ditemukan konsumsi susu pada orang dewasa maksimal 750 ml per minggu.

Saat ini, melalui pendanaan penelitian LPDP-RISPRO PRN dan kerjasama luar negeri, Prof. Fatchiyah mengkaji beras berpigmen lokal Indonesia baik dari segi nutrigenomic, proteomik maupun biokimia. Hasil riset yang ditemukan Prof Fatchiyah yakni adanya beberapa jenis beras yang memiliki nutrisi dan kandungan senyawa bioaktif yang tinggi, dan direkomendasikan sebagai pangan fungsional nasional. Kandidat beras berwarna tersebut antaralain beras merah Aek sibundong, beras hitam mentik wangi dan beras hitam lokal Toraja. Ketiga beras tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan mengandung senyawa aktif berupa antosianin yang tinggi. Hasil in vivo menunjukkan bahwa beras hitam lokal Toraja juga mampu menurunkan kadar kolesterol, berat badan dan ekspresi gen-gen terkait obesitas. Selain itu, pada kuliah tamu tersebut juga dipaparkan temuan fungsi antosianin dalam beras merah yang mampu mengontrol penyakit diabetes mellitus, sedangkan pada beras hitam mampu mengontrol obesitas. Temuan-temuan dalam kajian nutrigenomik ini direkomendasikan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi beras berpigmen, kususnya beras merah dan beras hitam agar terhindar dari penyakit metabolik (drts).

link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=y2LT7U4WxzE&ab_channel=Smonagenes

Close Menu