Dalam rangka menyongsong Indonesia maju di tahun 2045, riset menjadi kunci dalam menghasilkan produk inovasi yang berdaya saing global dan menyelesaikan problema sosial & ekonomi di Indonesia. untuk mencapai hal tersebut LPDP Bersama Ristek BRIN mendukung riset melalui pendanaan program PRN, yang mana program PRN merupakan program unggulan yang saling mensinergikan berbagai potensi untuk menghasilkan produk.

Dirut LPDP Rionald Salaban menyampaikan sebanyak 305 project riset telah didanai guna mendukung produk inovasi yang mampu membangkitkan industri nasional di era global menuju Indonesia maju.

Pendanaan PRN diberikan kepada Industri, Lembaga riset, dan universitas guna mendorong sinergi dibidang riset daan teknologi. Selain itu RISTEK BRIN menargetkan 49 produk unggulan nasional yang terbagi dalam beberapa bidang focus. Terdapat 12 produk yang penting bagi pembangunan Indonesia untuk menuju Indonesia Maju. Produk tersebut antara lain bahan bakar nabati (green fuel), drone atau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan, garam industri, pangan termasuk padi dan jagung, obat modern asli Indonesia (OMAI) dan stem cell, baterai lithium untuk kendaraan listrik, satelit, kapal datar, dan pesawat N219 amfibi.

Bidang pangan, salah satu bidang focus PRN menjadi bidang penting, karena menjadi kunci pembangunan masyarakat sosial. “Pangan merupakan kunci upaya mengurangi kemiskinan, menyehatkan masyarakat dan mengurangi stunting” ungkap Bambang Brodjonegoro, ketua RISTEK-BRIN.

Universitas Brawijaya menjadi salah satu penerima RISPRO PRN yang didanai oleh LPDP dengan bidang focus pangan, yang diwakili oleh Prof Fatchiyah melalui padi berpigmen. Dalam riset tersebut, Universitas Brawijaya bersinergi dengan kementan, Ristek-BRIN, LPDP, Suranaree University of Technology, Thailand sebagai mitra luar negeri dan BB Padi, Subang, Jawa Barat sebagai mitra dalam negeri. Harapannya, padi berpigmen sebagai sumber daya lokal dapat digunakan sebagai pangan nutrisi nasional, karena manfaat yang terkandung di dalamnya.

“Indonesia memiliki varietas padi berpigmen yang kaya akan nutrisi berkualitas tinggi, mineral dan senyawa bioaktif, yang mana terdapat pada beras merah dan hitam yang saat ini menjadi populer sebagai makanan sehat Indonesia”, kata Prof Fatchiyah, pendiri pusat studi Molekul Cerdas Dari Sumber Genetik Alami atau SMONAGENES. Dengan adanya kandungan nutrisi yang berkualitas tinggi diharapkan beras berpigmen dapat mengatasi permasalahan di bidang pangan, seperti mengatasi stunting atau kekerdilan. Selain itu, beras berpigmen kaya akan antioksidan dan juga dapat mengatasi berbagai penyakit.

“Banyak penelitian melaporkan dedak beras hitam memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat karena flavonoid fenolik dan antosianin. Kami memprediksi, konsumsi beras berpigmen dan diimbangi dengan variasi makanan yang seimbang dapat mengurangi resiko terhadap kanker, penyakit kardiovaskular (CVD), diabetes, osteoporosis, obesitas dan kolesterol tinggi”, Kata Prof Fatchiyah dalam wawancara dengan tim Prasetya UB (fat/drts, 2020).

Close Menu