Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya kembali menggelar Seminar Nasional Diseminasi Pengabdian Kepada Masyarakat pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Seminar Nasional Diseminasi Pengabdian Kepada Masyarakat (Semnas Pengmas) kali ini dilakukan secara hybrid di Gedung MIPA Center Lantai 5, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Seminar kali ini bertema “Ketahanan Multisektoral dalam Mengatasi Problematika Stunting”, dan dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Bapak Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D​., yang hadir secara virtual melalui media zoom. Bapak Ratno Bagus menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara diseminasi pengabdian masyarakat ini dan berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi sarana kebermanfaatan yang luas bagi masyarakat.

Kegiatan Semnas Pengmas ini mengundang tiga narasumber terpercaya, yang kajiannya sangat relevan dengan tema yang diangkat tahun ini. Ketiga narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si. yang merupakan pakar program pengabdian kepada masyarakat Kemendikbud Ristek, sekaligus akademisi pascasarjana perencanaan wilayah dan pengelolaan lingkungan, Universitas Mahasaraswati Denpasar; drg. Kartika Trisulandari yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu; dan Dr. Nurul Muslihah, SP, M.Kes. yang merupakan Akademisi Departemen Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya.

Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si. membuka sesi pleno dengan materi terkait strategi penguatan ketahanan pangan sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia. Selanjutnya, Dr. Nurul Muslihah, SP, M.Kes. melanjutkan penjelasan terkait percepatan penurunan stunting melalui penguatan 5 pilar, yang menjelaskan terkait implementasi Program DESA EMAS di Kabupaten Malang. Beliau menekankan tentang pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung program-program pemerintah yang telah berjalan dalam rangka menangani kasus stunting di Indonesia. Setelah itu, sesi pleno dilanjutkan oleh penyampaian materi oleh drg. Kartika Trisulandari, yang berbagi tentang strategi kebijakan pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting. Beliau memaparkan keprihatinan terhadap tingginya kasus stunting di Kota Batu, dan membagikan pengalaman terkait bagaimana regulasi penanganan stunting di Kota Batu dilakukan.

Acara dilanjutkan dengan sesi parallel yang memberikan kesempatan peserta untuk membagikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan. Tahun ini, Semnas Pengmas diwarnai oleh total 79 partisipan, dengan 70 di antaranya aktif berpartisipasi sebagai pemakalah oral. Angka ini patut disorot karena merupakan yang terbanyak sejak diselenggarakannya Semnas Pengmas pertama kali pada tahun 2018.

Di akhir acara, diumumkan tujuh pemakalah oral terbaik, yaitu Prof. Ir. Adi Susilo, Ph.D., Prof. Dr. Ani Mulyasuryani, Ns. Renny Nova, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J., drh. Indah Amalia Amri, M.Si., Arief Andy Soebroto, S.T., M.Kom., Dr. Ulfa Andayani, S.Si., M.Si., dan Rifqi Aqil Asyrof, S.E. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para dosen, mahasiswa, maupun peneliti dalam bertukar informasi, pengetahuan, dan pengalaman sehingga harapan masyarakat untuk mendapatkan skema pengabdian yang paling optimal dapat terwujud dengan baik.